Senin, 09 Desember 2013

SBY Belum Pasti Melayat Mandela

SBY Belum Pasti Melayat Mandela

SBY Belum Pasti Melayat Mandela
TEMPO.COJakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyonobelum memastikan akan melayat Presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela. SBY masih menunggu informasi resmi kematian dan rencana pemakaman pejuang antiapartheid tersebut dari pemerintah Afrika Selatan. "Belum ada rencana dan pembicaraan, kita masih tunggu juga dari sana (pemerintah Afrika Selatan)," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, saat dihubungi pada Jumat, 6 Desember 2013.

Teuku menyatakan, SBY sudah menitipkan ucapan belasungkawa kepada pemerintah dan masyarakat Afrika Selatan melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Staf kepresidenan, hingga berita ini ditulis, belum mendapat kepastian SBY akan memberikan pernyataan belasungkawa secara langsung.

SBY sejak Selasa lalu masih menjalankan agenda kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Bali dan Jawa Timur, khususnya Madura. Pagi ini, seperti dilansir situs resmi kepresidenan, SBY berangkat dari Pamekasan ke Bangkalan, Madura. Kunjungan kerja ini akan berlangsung hingga akhir pekan. SBY juga dikabarkan sudah memiliki agenda ke negara Jepang pekan depan untuk menghadiri pertemuan dengan pemimpin negara-negara ASEAN-Jepang.

Mandela adalah tokoh dunia yang memperoleh pengakuan internasional atas sikap antikolonial dan antiapartheid. Ia menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Hadiah Perdamaian Nobel pada 1993, Medali Kebebasan Presiden Amerika Serikat, dan Order of Lenin dari Uni Soviet.

Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun. Dalam tiga bulan terakhir, ia harus kembali dirawat di rumah sakit untuk penyembuhan infeksi paru-parunya. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan bahwa Mandela wafat kemarin malam atau dinihari waktu Indonesia, 6 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar